"Sungguh ku menyesal
telah mengenal dia
dan aku kecewa
telah menyayanginya
dan aku tak akan
mengulang kedua kalinya
kusimpan rindu dihati
gelisah tak menentu
berawal dari,kita bertemu
kau akan ku jaga...
Ku ingin engkau mengerti
betapa kau kucinta
hanya padamu, aku bersumpah
kau akan kujaga sampai mati
Ku ingin tahu siapa namamu
dan ku ingin tahu di mana rumahmu
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda
aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya harta berlimpah
Untuk dirimu sayang
Kutunggu kau kutunggu
Ku nanti kau ku nanti
Walau sampai akhir hayat ini.....2x
Kukira kau setia padaku
ternyata kau menduakanku
sungguh hatiku tak menduga...
Untungnya ini kualami
perjalanan cinta selama ini..
Kukira kau setia padaku
ternyata kau menduakanku
Dulu kau Berjanji akan Sehidup semati (itu
Gombal)
dan aku kecewa
telah menyayanginya
dan aku tak akan mengulang kedua kalinya
kusimpan rindu dihati
gelisah tak menentu
berawal dari,kita bertemu
kau akan ku jaga...
Ku ingin engkau mengerti
betapa kau kucinta
hanya padamu, aku bersumpah
kau akan kujaga sampai mati
ku ingin tahu ku mencintaimu
ku ingin tahu ku menyayangimu
walau sampai akhir hayat ini..
jalan hidup kita berbeda
aku hanyalah punk rock jalanan
yang tak punya mobil mewah
tuk dirimu sayang
kutunggu kau kutunggu
kunanti kau kunanti
walau sampai akhir ini...2x"
Mungkin lirik lagu diatas sudah biasa didengar oleh para pengguna angkutan umum seperti angkot, bus, dsbnya. Biasanya dinyanyikan oleh anak-anak yang berpakaian lusuh, berdandan semerawut, rambut yg acak-acakan dan kadang ada yang memakai tatoo maupun tindik. Hal ini terkadang membuat saya berfikir, mengapa anak-anak ini berpenampilan seperti ini, padahal mereka ingin mendapat simpati agar para penumpang angkot memberi uang. Bukannya bersimpati, mungkin yang ada para penumpang jadi segan memberi uang karena terlanjur ilfeel dengan mereka. Apalagi jika anak punk rock itu bersikap memaksa. Hal ini cukup menarik untuk dianalisa lebih dalam.
Kira-kira apa ya yang menyebabkan mereka bergaya seperti itu ? Kalo menurut saya, pertama anak-anak tersebut melakukan suatu usaha untuk membuat gaya tersendiri yang membuat mereka percaya diri saat mengamen. Namun, karena tidak ada yang mengarahkan, mereka menjadi lebih memilih untuk bergaya urakan layaknya anak punk. Belum lagi soal tata krama mereka yang kadang tidak diatur, bertingkah seenaknya dan sebagainya.
Lalu bagaimana solusi untuk anak punk rock tersebut agar lebih terarah ? Menurut saya, disuatu perkumpulan anak punk rock harus ada satu orang yang mengatur. Misal dalam suatu kampung yang mayoritasnya pengamen. Perlu dibentuk suatu perkumpulan yang mengarahkan mereka lebih kepada bagaimana menggali potensi yang ada dalam setiap anak agar dapat dikembangkan kemudian dilatih agar dapat ditampilkan dan menghasilkan uang.
Diatas adalah pendapat saya. Dan yang pasti, kita harus menghargai niat mereka yang pastinya ingin mencari uang. Mungkin banyak tujuannya mengapa mereka mau mencari uang, entah karena untuk keluarga ataupun untuk dihamburkan untuk membeli rokok ataupun kegiatan yang tidak bermanfaat. Kita sebagai orang yang diberi akal untuk menganalisa dan mempunyai perasaan untuk merasakan keadaan sebaiknya bisa membedakan, mana anak punk yang memang urakan dengan anak punk yang hanya terlihat urakan, padahal niatnya baik untuk mencari nafkah.
Sekian tulisan ini saya buat. Terima kasih :)
Sumber :
http://www.kapanlagi.com/lirik/artis/bunga_hitam/kasih_tak_sampai/
0 comments:
Post a Comment